Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

Waktu Terus Berlalu

  Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah Kita perlu menyadari bahwa waktu ini terus berlalu dan tidak akan pernah kembali. Pada kesempatan yang sama, sebetulnya porsi usia kita makin berkurang. Itulah sebabnya penting sekali memanfaatkan waktu sebaik mungkin, lebih-lebih tidak pernah melewatkannya, kecuali berikhtiar mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Iman dan takwa adalah sebagai bekal terbaik kita di dunia ini sebelum harus kembali kepada Sang Khaliq.    Ada satu  maqalah  mengenai pentingnya tidak menyia-nyiakan waktu ini. Sekaligus menjadi pengingat penting untuk kita semua.   لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتِيْ مَضَتْ   Artinya,  "Tidak akan pernah kembali hari-hari (waktu) yang telah berlalu." [Maqalah]   Ini adalah peringatan bagi kita semua khususnya untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Waktu terus mengalir, umur terus berkurang. Melewatinya secara sia-sia tak akan dapat terlunasi selamanya. Har...

Tugas Seorang Muslim Selama di Muka Bumi

  Terdapat tiga tugas utama seorang Muslim selama berada di muka bumi. Ketiga tugas tersebut merupakan pekerjaan besar seorang Muslim di dunia. "Mungkin ada sebagian yang hanya berfokus ke ibadah, seperti sholat, berpuasa, dan lainnya. Ketahuilah, jika dia tidak bekerja atau tidak berupaya memakmurkan bumi, dan tidak pula memperbaiki akhlak, maka telah melanggar perintah Allah SWT," kata Asisten profesor fiqih di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Hani Tammam, dilansir  Masrawy  Jumat (18/8/2023).  Karena itu, Tammam menerangkan, tiga tugas utama atau tugas besar seorang Muslim di dunia adalah beribadah, menyucikan jiwa (tazkiyatun nafs), dan memakmurkan bumi.  Dalil terkait tugas beribadah kepada Allah SWT, yaitu pada Surat adz Dzariyat ayat 56. Allah SWT berfirman:  وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ  "Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)."  Adapun tugas menyucik...

Sipat Tergesa-gesa

  Sidang Jumat rahimakumullah       Sifat tergesa-gesa merupakan sifat yang kurang terpuji, bahkan termasuk kebiasaan setan. Namun, dalam kondisi tertentu, kita justru dianjurkan untuk melakukannya. Pasalnya, ada beberapa hal yang dalam pandangan syariat memang harus disegerakan atau buru-buru dilakukan. Al-Hafiz Abu Na’im dalam kitab Hilyatul Auliya, Jilid VIII, halaman 78 menyebutkan, setidaknya ada 5 perkara yang dituntut syariat untuk disegerakan alias tidak boleh ditunda-tunda.     Pertama, menyambut dan memuliakan tamu. Menyambut tamu termasuk salah satu sunnah Rasulullah saw. Perintah dan keutamaannya pun cukup banyak diutarakan dalam hadits, di antaranya:     مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ   Artinya, “Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka muliakanlah tamunya,” (HR. Malik). Masyiral Muslimin rahimakumullah, Kedua, mengurus jenazah. Dalam kondisi normal, kita d...

Menata Hati dan Amal

  Siapa pun yang hendak menata laku amalnya, maka harus dimulai dengan menata hati. Namun, ia tidak akan mampu menata hatinya dengan baik, sebelum mengetahui lima hal prinsip tentangnya. Pertama, Allah maha mengetahui apa pun yang tersimpan, yang terbersit, dan dirahasiakan dalam hati hamba-hamba-Nya. Hal itu berdasarkan firman-Nya sebagai berikut ini.   وَاللهُ يَعْلَمُ مَا فِي قُلُوبِكُمْ     Artinya: “Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu,” (QS al-Ahzab [33]: 51).   Kedua, Allah tidak memandang rupa, wajah, atau kulit hamba kita. Yang dipandang dari kita hanyalah hati. Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah saw: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَا إِلَى أَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ، فَمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ صَالِحٌ تَحَنَّنَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ، وَإِنَّمَا أَنْتُمْ بَنِي آدَمَ أَكْرَمُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ  Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak ...

Shalat Jumat

  Sholat Jum'at adalah sholat dua raka'at yang dilaksanakan pada hari Jum'at, sebagai pengganti dari sholat Zhuhur, sehingga waktu sholat Jum'at adalah sama dengan waktu sholat Zhuhur, yaitu mulai dari tergelincirnya matahari dari pertengahan langit.   Sholat Jum'at adalah ibadah mingguan yang agung dan penuh keutamaan (fadhilah). Di antara keutamaan sholat Jum'at adalah sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudry. Artinya: “Apabila seorang laki-laki telah bersuci (wudhu) dan ia membaguskan sesucinya (wudhunya) kemudian ia mendatangi sholat Jum'at, ia tidak main-main dan juga tidak berbuat bodoh sampai sholat Jum'at selesai dilaksanakan, maka sholat Jumatnya itu akan menjadi kifarat (penebus atau penghapus dosa) antara Jum'at itu dengan Jum'at berikut. Di hari Jum'at itu ada saat istimewa yang tiada seorang pun yang meminta kepada Allah, melainkan Allah akan mengabulkan permintaannya, dan...

Shalat

  Ma'asyiral muslimin rahimakumullah  Shalat itu adalah tiang agama. Sama seperti bangunan yang kokoh karena memiliki tiang yang kuat, agama seorang Muslim juga akan menjadi kuat jika ia istiqamah dalam menjalankan shalat. Shalat adalah ibadah utama yang menjadi tolak ukur kesalehan seorang Mukmin. Karena itu, menjaga shalat adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Allah SWT telah memerintahkan hal ini dalam firman-Nya: حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ۝٢٣٨ Artinya, “Peliharalah semua shalat fardlu dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam shalat) dengan khusyuk.” (QS Al-Baqarah: 238).     Ma'asyiral muslimin rahimakumullah  shalat memiliki peran luar biasa, karena shalat adalah ibadah yang Allah SWT nyatakan mampu mencegah seseorang dari perbuatan keji dan tercela. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ...

Alam Kubur

  Setelah meninggal dunia, seluruh umat manusia maka akan memasuki alam kubur. Di alam barzakh ini, manusia yang tidak beriman kepada Allah akan mendapatkan siksa kubur yang berat. Namun, apakah siksa kubur tersebut berlangsung secara terus menerus?   Jawaban atas pertanyaan ini adalah bahwasanya siksa kubur ada dua jenis,” kata Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dikutip dari buku berjudul “Rahasia Ruh dan Kematian” terbitan Turos Pustaka. 1.    Siksa Kubur yang berkelanjutan Ibnu Qayyim menjelaskan, siksa kubur yang berkelanjutan adalah semua jenis siksa selain yang disebutkan di dalam hadits-hadits tertentu yang menyatakan bahwa siksa yang diringankan dari para penghuni kubur di antara nafkhatain (Dua tiupan sangkakala).   Ketika para penghuni kubur itu dibangkitkan dari dalam kuburan, Allah SWT berfirman:   قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ   Artinya: “Mereka ber...

Berakhirnya Ramadhan

  Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Beberapa hari lagi bulan Ramadhan akan segera berlalu meninggalkan jejak kenangan ibadah dan kebaikan yang telah kita jalani selama sebulan penuh. Namun, jangan sampai kepergiannya juga menghapus kebiasaan baik yang telah kita bangun selama ini. Shalat yang kita jaga, tilawah yang kita rutinkan, sedekah yang kita biasakan, semua itu jangan dibiarkan pergi bersama berlalunya bulan yang mulia ini. Sebab Ramadhan tidak hanya sekadar tamu yang datang dan pergi, tetapi ia adalah madrasah yang mendidik kita untuk terus berbuat baik sepanjang tahun.   Jika selama bulan Ramadhan ini kita telah berusaha menjaga lisan dari membicarakan orang lain, menghindari adu domba, menjauhkan diri dari kebohongan, menundukkan pandangan agar terhindar dari syahwat, dan tidak mengucapkan sumpah palsu, dengan tujuan agar kita tidak hanya mendapatkan lapar dan dahaga, namun juga meraih pahala dan keutamaan puasa, sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits...

Penghalang Rezeki Dalam Rumah Tangga

  Semua oramg yang berumah tangga ingin dilimpahkan  rezeki  yang melimpah-ruah. Maka sepatutnya setiap suami istri menghindari faktor-faktor yang bisa menjadi  penghalang rezeki  dalam rumah tangga. Ada sejumlah penghalang rezeki yang telah dijabarkan dalam khazanah literatur keislaman. Salah satunya adalah sikap yang enggan bekerja alias malas hanya karena anggapan atau keyakinan bahwa rezeki itu sudah diatur. Tidak hanya itu, ada faktor-faktor lain yang menjadi penghalang rezeki. Berikut ulasannya: 1. Maksiat Mengerjakan perbuatan maksiat dan perbuatan yang diharamkan salah satu faktor penghalang rezeki, bahkan ini juga menjadi penyebab utama mengapa rezeki seorang hamba seret. 2. Tidak bersyukur Kufur nikmat atau tidak bersyukur dan mencerca nikmat yang telah diberikan oleh Allah SAW kepada dirinya. Allah SWT berfirman, "Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)." (QS. Ad Duha ayat 11) 3. Bakhil Rezeki rumah tan...