Postingan

Jiw dan Ruh

  Maasyiral Muslimin Rahimakumullah, Dalam Islam, jiwa dan ruh adalah satu istilah yang biasa dipakai untuk menunjukkan sesuatu yang memberikan kehidupan kepada tubuh manusia. Jiwa juga merupakan sumber dari pikiran, perasaan, dan keinginan kita. Di dalam diri kita, terdapat perang yang tak terlihat. Perang antara jiwa yang ingin bebas dan hati yang ingin taat. Perang antara keinginan yang tak terkendali dan kesadaran yang ingin mengendalikan. Oleh karena hal tersebut, sebagai orang beriman, kita harus menyadari bahwa jiwa yang beruntung adalah jiwa yang tenang, yang ridha dan diridhai oleh Allah Ta'ala. sebagaimana telah difirmankan oleh Allah Ta'ala: يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ   Artinya: "Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhan/Penciptamu dengan rela, senang dan disenangi-Nya. Masuklah ke dalam tempat hamba-hamba-Ku dan masuklah ke da...

Keutaman Bulan Muharam

  Maasyiral Muslimin Rahimakumullah, Bulan Muharram memiliki keutamaan yang sangat istimewa dalam Islam. Sebagai salah satu dari empat bulan terhormat (haram) yang disebutkan dalam Al-Qur'an, bulan ini merupakan bulan suci dan dihormati. Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah, menandakan awal tahun baru Islam. Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan menjauhi perbuatan yang dilarang, karena segala amal baik yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah swt. Ini sebagaimana dalam firman Allah dalam Q.S at-Taubah ayat 36:      "إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ"، أنَّ النبيَّ صلى الله عليه وسلم قال: "ثَلاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ Artinya : "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,(sebaga...

Kemuliaan Para Pekerja

  Maasyiral Muslimin Rahimakumullah, Manusia terlahir di dunia ini dengan rezeki dan nasib yang berbeda-beda. Ada yang terlahir dari keluarga yang kaya raya serba berkecukupan. Adapula dari keluarga papa, yang untuk sekadar kebutuhan makan sehari-hari saja sudah merasa kesulitan. Namun, akhirnya ketika manusia telah dewasa, pada umumnya semua akan dituntut untuk menjadi individu yang mandiri. Tak lagi menggantungkan hidupnya kepada orang tua. Mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terlebih bagi mereka yang telah berkeluarga. Seorang kepala keluarga, berkewajiban untuk memberi nafkah kepada keluarganya. Bahkan, adapula seseorang yang mesti menanggung kebutuhan beberapa generasi sekaligus. Kebutuhan dirinya, istri anaknya, dan juga orang tua yang mungkin sudah tak lagi bisa bekerja. Istilah zaman sekarang generasi sandwich. Namun, bagaimanapun kerasnya hidup harus dijalani. Kita harus berjuang dan bekerja untuk mencari sesuatu yang halal dan agar terhindar dari ...

Waktu Terus Berlalu

  Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah Kita perlu menyadari bahwa waktu ini terus berlalu dan tidak akan pernah kembali. Pada kesempatan yang sama, sebetulnya porsi usia kita makin berkurang. Itulah sebabnya penting sekali memanfaatkan waktu sebaik mungkin, lebih-lebih tidak pernah melewatkannya, kecuali berikhtiar mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Iman dan takwa adalah sebagai bekal terbaik kita di dunia ini sebelum harus kembali kepada Sang Khaliq.    Ada satu  maqalah  mengenai pentingnya tidak menyia-nyiakan waktu ini. Sekaligus menjadi pengingat penting untuk kita semua.   لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتِيْ مَضَتْ   Artinya,  "Tidak akan pernah kembali hari-hari (waktu) yang telah berlalu." [Maqalah]   Ini adalah peringatan bagi kita semua khususnya untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Waktu terus mengalir, umur terus berkurang. Melewatinya secara sia-sia tak akan dapat terlunasi selamanya. Har...

Tugas Seorang Muslim Selama di Muka Bumi

  Terdapat tiga tugas utama seorang Muslim selama berada di muka bumi. Ketiga tugas tersebut merupakan pekerjaan besar seorang Muslim di dunia. "Mungkin ada sebagian yang hanya berfokus ke ibadah, seperti sholat, berpuasa, dan lainnya. Ketahuilah, jika dia tidak bekerja atau tidak berupaya memakmurkan bumi, dan tidak pula memperbaiki akhlak, maka telah melanggar perintah Allah SWT," kata Asisten profesor fiqih di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Hani Tammam, dilansir  Masrawy  Jumat (18/8/2023).  Karena itu, Tammam menerangkan, tiga tugas utama atau tugas besar seorang Muslim di dunia adalah beribadah, menyucikan jiwa (tazkiyatun nafs), dan memakmurkan bumi.  Dalil terkait tugas beribadah kepada Allah SWT, yaitu pada Surat adz Dzariyat ayat 56. Allah SWT berfirman:  وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ  "Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)."  Adapun tugas menyucik...

Sipat Tergesa-gesa

  Sidang Jumat rahimakumullah       Sifat tergesa-gesa merupakan sifat yang kurang terpuji, bahkan termasuk kebiasaan setan. Namun, dalam kondisi tertentu, kita justru dianjurkan untuk melakukannya. Pasalnya, ada beberapa hal yang dalam pandangan syariat memang harus disegerakan atau buru-buru dilakukan. Al-Hafiz Abu Na’im dalam kitab Hilyatul Auliya, Jilid VIII, halaman 78 menyebutkan, setidaknya ada 5 perkara yang dituntut syariat untuk disegerakan alias tidak boleh ditunda-tunda.     Pertama, menyambut dan memuliakan tamu. Menyambut tamu termasuk salah satu sunnah Rasulullah saw. Perintah dan keutamaannya pun cukup banyak diutarakan dalam hadits, di antaranya:     مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ   Artinya, “Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka muliakanlah tamunya,” (HR. Malik). Masyiral Muslimin rahimakumullah, Kedua, mengurus jenazah. Dalam kondisi normal, kita d...

Menata Hati dan Amal

  Siapa pun yang hendak menata laku amalnya, maka harus dimulai dengan menata hati. Namun, ia tidak akan mampu menata hatinya dengan baik, sebelum mengetahui lima hal prinsip tentangnya. Pertama, Allah maha mengetahui apa pun yang tersimpan, yang terbersit, dan dirahasiakan dalam hati hamba-hamba-Nya. Hal itu berdasarkan firman-Nya sebagai berikut ini.   وَاللهُ يَعْلَمُ مَا فِي قُلُوبِكُمْ     Artinya: “Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu,” (QS al-Ahzab [33]: 51).   Kedua, Allah tidak memandang rupa, wajah, atau kulit hamba kita. Yang dipandang dari kita hanyalah hati. Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah saw: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَا إِلَى أَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ، فَمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ صَالِحٌ تَحَنَّنَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ، وَإِنَّمَا أَنْتُمْ بَنِي آدَمَ أَكْرَمُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ  Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak ...