Berpegang Teguh Pada Tali Allah

 

Maasyrial Muslimin Rahimakumullah

 Islam adalah agama yang mengajarkan pemeluknya untuk selalu bahu-membahu saling membantu satu sama lain. Islam mengajarkan bahwa satu muslim dengan muslim lainnya adalah seperti satu bangunan yang kokoh, oleh karenanya, selayaknya umat Islam selalu bersatu dan berpegang teguh dengan agama Allah dan tidak tercerai berai.

 

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Imran ayat 103:

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ 

 

 

 

Artinya, “Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk”. 

Ayat  ini menjelaskan perintah untuk selalu berpegang teguh dengan agama Allah dan selalu mengingat nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan oleh-Nya. Ayat ini mengumpamakan agama sebagai tali Allah yang harus dipegang teguh untuk dipegang erat dan ditegakkan

Maasyrial Muslimin Rahimakumullah

Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa maksud dari ayat di atas ialah perintah untuk berpegang teguh dengan agama Allah dan tidak bercerai berai setelah masuk ke dalam Islam. Allah juga memerintahkan untuk selalu mengingat nikmat-nikmat-Nya.    Dalam ayat ini,

Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa perintah untuk mengingat nikmat Allah ditujukan untuk dua suku besar pada zaman Nabi saw yang bertikai dalam jangka waktu yang lama yaitu Aus dan Khazraj.   Kedua suku tersebut kemudian masuk Islam dan menjadi saudara. Allah memberikan nikmat kepada mereka dengan mempersatukan hati mereka dalam persaudaraan sesama muslim. Selain juga, Allah mengingatkan kepada mereka nikmat berupa diberi hidayah sehingga masuk Islam dan diselamatkan dari api neraka.


Maasyrial Muslimin Rahimakumullah

Ibnu Abbas misalnya, memaknai tali Allah dengan janji Allah yang harus dipenuhi oleh manusia yang juga tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 40 dan Al-Imran ayat 112.  Beberapa makna dari tali Allah juga dijelaskan oleh ahli tafsir lain. Di antaranya yaitu Al-Qur’an, agama Allah, taat kepada Allah, ikhlas dalam tobat, ataupun bersatu dalam jamaah. 

 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Dengan demikian, ada dua garis besar yang menjadi elemen penting dalam kehidupan di dunia, yaitu berpegang teguh pada agama Allah dan selalu mengingat nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Nikmat yang sangat banyak sehingga kita tidak akan mampu menghitungnya. Namun dari semua nikmat, nikmat Iman dan Islam yang paling utama. Sebab dengan keduanya, kebahagiaan di dunia dan akhirat dapat diperoleh.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jiw dan Ruh

Amalan Setelah Ramadan

Jadikan Diri Pribadi Taat