Amalan Setelah Ramadan
Maasyiral
muslimin rahimakumullah,
Meskipun bulan suci Ramadhan telah berlalu, alangkah
baiknya kita terus menjaga spiritnya hingga bulan-bulan selanjutnya. Kita
lanjutkan pola hidup positif kita di bulan Ramadhan kemarin. Dengan demikian, kesempurnaan
Ramadhan pun akan kita raih. Langkah pertama yang dapat kita lakukan untuk
menyambung kegiatan positif di bulan Syawal ini adalah dengan berpuasa sunnah
Syawal.
Puasa Syawal disunnahkan bagi kita, terlebih apabila
dilaksanakan pasca lebaran 6 hari berturut-turut tanpa terputus sebagaimana
sabda Nabi Muhammad saw:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian
dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa
setahun.” (HR Muslim)
Meskipun puasa Syawal lebih utama dilaksanakan
langsung pasca-Idul Fitri selama enam hari berturut-turut, akan tetapi bagi
kita yang belum melaksanakannya hingga saat ini, tetap disunnahkan untuk
melakukan puasa Syawal.
Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Langkah kedua yang dapat kita lakukan untuk menjaga
pola hidup positif pasca-Ramadhan adalah dengan senantiasa menghidupkan waktu
malam untuk beribadah, khususnya waktu sahur menjelang subuh. Pada bulan
Ramadhan, aktivitas di malam hari seperti tarawih, itikaf hingga sahur menjadi
salah satu motivasi yang menuntun kita melakukan ibadah-ibadah sunnah seperti
shalat sunnah hingga berzikir dan menyebut asma Allah. Kebiasaan ini
tentunya sangat baik apabila kita lanjutkan pasca ramadhan hingga bulan-bulan
selanjutnya. Kita dirikan shalat malam, berzikir dan melantunkan wiridan serta
melazimkan diri membaca Al-Quran untuk qiyamullail. Qiyamullail atau
menghidupkan malam hari dengan beribadah memiliki banyak keutamaan, di
antaranya adalah ampunan yang dihamparkan oleh Allah swt untuk hamba-hambaNya
yang memohon di malam hari. Rasulullah saw bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا، تَبَارَكَ وَتَعَالَى، كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya, “Tuhan kita, Allah tabaraka wa ta’ala
‘turun’ setiap malam ke langit dunia di saat sepertiga malam akhir. Kemudian
Allah berfirman, ‘Barangsiapa berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Barangsiapa
meminta kepada-Ku, akan Aku kasih. Barangsiapa meminta ampun kepada-Ku, akan
Aku beri ampunan. (Muttafaq ‘alaih)
Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Pola hidup positif Ramadhan yang mesti terus kita
lazimkan juga adalah membaca Al-Qur'an. Barangkali tidak setiap Muslim membaca
Al-Qur'an di setiap harinya. Hanya saja saat Ramadhan datang, semangat membaca
Al-Qur'an hadir dan kian meningkat untuk mengkhatamkannya. Kebiasaan membaca
Al-Qur'an yang diterapkan ketika bulan Ramadhan sudah selayaknya tidak redup
semangatnya meskipun kita telah melewati hari raya dan bulan suci. Al-Qur'an
sebagai petunjuk bagi kita semua mesti kita terus lantunkan. Tidak lupa untuk
mengkaji substansi dari ayat-ayat Al-Quran yang kita baca untuk menambah
pengetahuan dan wawasan kita.
Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Rasulullah saw sendiri pernah menjelaskan
keutamaan membaca Al-Qur'an dalam hadits-hadits. Di antaranya adalah Al-Qur'an
yang dapat memberikan syafaat di akhirat nanti. Disebutkan dalam hadits yang
diriwayatkan Abu Umamah al-Bahili:
قَالَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: اقْرَءُوا
الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ
يَأْتِي شَفِيعًا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ
لِصَاحِبِهِ
Artinya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an.
Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari kiamat kepada
pembaca/pengamalnya.” (HR. Ahmad).
___
Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Demikianlah beberapa amalan yang senantiasa kita
laksanakan di bulan suci Ramadhan, yang perlu kita jadikan rutinitas berharga
pasca-lebaran hingga bulan-bulan selanjutnya, bahkan sampai Ramadhan tahun
selanjutnya datang. Tidak perlu tergesa-gesa dengan melaksanakan semuanya
dalam satu waktu, namun meninggalkannya di hari esok. Amalan yang disukai Allah
ada pada ketersinambungannya, meskipun amalan tersebut dipandang sederhana.
Rasulullah pernah bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ
إِلَى اللَّهِ
تَعَالَى أَدْوَمُهَا
وَإِنْ قَلَّ
Artinya, “Amalan yang paling disukai Allah Ta’ala
adalah yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR Muslim)
Sebagaimana mengutip dari Tafsir Ibnu Katsir, bahwa di antara tanda suatu
kebaikan diterima di sisi Allah adalah munculnya kebaikan-kebaikan lain yang
dilakukannya .
Semoga kita semua dapat menjadi hamba yang
senantiasa diberikan hidayah dan dibimbing istiqamah berada di jalan yang
diridhai Allah ta’ala. Amiin
Komentar
Posting Komentar