Ahlak
Akhlak merupakan semua tingkah laku dan gerak gerik makhluk
baik yang terlihat maupun tersembunyi dalam hati. Akhlak yang benar akan
terbentuk bila sumbernya benar. Sehingga, sumber akhlak bagi seorang muslim
adalah Alquran dan Assunah yang bisa mengukur atas ukuran baik atau buruk
perilaku manusia.
Pentingnya akhlak islami ini terbentuk atau hadir melalui
faktor-faktor pendukung pembentukannya, sebagai berikut :
1. Al Wiratsiyyah (Genetik). Misalnya : seseorang yang
berasal dari suku tertentu cenderung berbicara “keras”, tetapi hal ini bukan
melegitimasi seorang muslim untuk berbicara keras atau kasar karena Islam dapat
memperhalus dan memperbaikinya.
2. An Nafsiyyah (Psikologis). Faktor ini berasal dari
nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga, secara psikologis tempat seseorang
bertumbuh dan berkembang itu tergantung lingkungan keluarganya. Misalnya :
semua anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang menjadikannya
yahudi, nasrani atau majusi.
3. Syari’ah Ijtima’iyyah (Sosial). Faktor ini berasal dari
lingkungan sekitar tempat tinggal seseorang dalam mengaktualisasikan
nilai-nilai yang ada pada dirinya sehingga berpengaruh pula dalam pembentukan
akhlak seseorang. Ada kalimat yang mengatakan “akhlak seseorang dilihat dari
temannya dan lingkungannya.”
4. Al Qiyam (Nilai Islami). Faktor ini membentuk akhlak
Islami yang merupakan seperangkat tindakan atau gaya hidup yang terpuji sesuai
dengan nilai-nilai Islam yang sudah ada dan diyakini dengan motivasi mencari
keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala.
في الواقع، إن
الرجاسات والأعمال الشنيعة ليست من الإسلام على الإطلاق، وبالفعل فإن أفضل البشر هم
أفضل المسلمين"
“Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun
bukan dari Islam dan sesungguhnya sebaik-baik manusia keislamannya adalah yang
paling baik akhlaknya.” (H.R Thabrani, Ahmad dan Abu Ya’la).
Dalam hal ini lebih spesifik lagi, pentingnya akhlak Islami
dalam kehidupan manusia yaitu akhlak adalah buah ibadah, keluhuran akhlak
merupakan amal terberat hamba di akhirat, dan akhlak merupakan lambang kualitas
seorang manusia. Lalu bagaimana cara mencapai akhlak Islami dan mulia itu ?
1. Menjadikan iman sebagai pondasi dan sumber
2. Menjadikan Alquran sebagai pedoman
3. Menjadikan pengalaman sebagai bentuk pendorong perbaikan
Dari hal tersebut, intinya adalah latihan dan kesungguhan
seseorang untuk berubah menjadi lebih baik dengan berusaha mengulang-ngulang
perbuatan yang akan dijadikan kebiasaan baik sehingga bisa membentuk akhlak
Islami yang berkelanjutan. Motivasi terbaik dan paling potensial untuk
membentuk akhlak Islami adalah karena ingin memenuhi perintah Allah dan takut
sisa-Nya.
Komentar
Posting Komentar