Haji
Ma’asyral
Muslimin Rahimakumullah,
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah swt yang terus
menerus memberikan kita semua nikmat, hidayah, dan inayah untuk terus istiqamah
dalam menjalankan ibadah, kewajiban dan menunaikan tanggungjawab. Semoga semua ketaatan
ini menjadi ibadah yang diterima oleh-Nya, dan menjadi bukti bahwa kita semua
termasuk orang-orang yang taat.
Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa
‘ala alih wa sahbih, yang telah sukses menjalankan visi misi dakwahnya dalam
menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan kedamaian dan kasih sayang dalam
bingkai rahmatan lil ‘alamin, beserta para sahabat, keluarga, dan semua
pengikutnya yang senantiasa berusaha untuk mengikuti seluruh jejak langkahnya
Selanjutnya, melalui mimbar yang mulia, dan hari yang juga mulia ini, kami
selaku khatib mengajak kepada diri sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang
turut hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus berusaha dan
berupaya dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, karena
hanya dengan modal iman dan takwa, kita semua bisa menjadi hamba yang selamat
di dunia dan akhirat.
Ma’asyral Muslimin
Rahimakumullah,
Salah satu pilar penting yang diwajibkan kepada kita
semua adalah menunaikan ibadah haji ketika sudah mampu dan memiliki bekal yang
cukup, terhitung dari berangkat hingga pulangnya. Karena itu, kewajiban haji
hanya satu kali selama seumur hidup bagi semua umat Islam. Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:
وَللَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya, “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan
ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan
perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah
bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS Ali
‘Imran [3]: 97).
Kewajiban ibadah haji sebagaimana ayat di atas
memiliki pahala yang sangat besar di sisi Allah. Selain menjadi penyempurna
iman bagi orang yang menunaikannya, juga akan mendapatkan jaminan surga. Hal
ini sebagaimana ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw dalam salah satu haditsnya,
yaitu:
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Artinya, “Haji yang mabrur, tidak ada balasan
baginya kecuali surga.” (HR Muslim)
Itulah balasan yang akan didapatkan oleh jamaah haji
yang berhasil meraih haji mabrur, yaitu haji yang bisa menjadikan dirinya
sebagai peribadi yang lebih baik dari sebelumnya, serta tidak mengulangi
perbuatan maksiat dan dosa. Orang yang bisa meraih haji mabrur ini akan
mendapatkan jaminan surga dari Allah yang penuh dengan nikmat.
Ma’asyral Muslimin Rahimakumullah,
Lantas, bagaimana dengan orang-orang yang tidak
mampu untuk menunaikan ibadah haji, bisakah meraih pahala sebagaimana yang
didapatkan oleh jamaah haji? Perlu diketahui bahwa orang-orang yang
tidak mampu untuk menunaikan ibadah haji karena tidak memiliki bekal yang cukup
masih memiliki kemungkinan untuk meraih pahala yang setara dengan ibadah haji,
yaitu dengan cara menunaikan ibadah shalat Jumat. Artinya, jika kita semua yang
hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini merupakan golongan orang-orang yang
tidak mampu untuk berhaji, maka shalat Jumat adalah haji bagi kita semua. Hal
ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits nabi, yaitu:
اَلْجُمعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ. وَفِي رِوَايَةٍ: اَلْجُمْعَةُ حَجُّ الْمَسَاكِيْنِ
Artinya, “Shalat Jumat adalah haji bagi orang-orang
fakir. Dalam riwayat yang lain: Shalat Jumat adalah haji bagi orang miskin.”
(HR Ibnu Abbas).
Syekh Abdurrauf al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir
Syarh Jami’is Shaghir mengatakan bahwa hadits di atas menjadi kabar gembira
bagi orang-orang yang tidak mampu untuk menunaikan ibadah haji disebabkan tidak
memiliki bekal atau karena faktor lainnya, bahwa mereka akan mendapatkan pahala
yang setara dengan ibadah haji dengan cara menunaikan ibadah shalat Jumat.
Ma’asyral Muslimin
Rahimakumullah,
Selain dengan shalat Jumat, banyak ibadah-ibadah
lain yang nilai pahalanya setara dengan ibadah haji yang bisa kita lakukan
semuanya, di antaranya adalah dengan cara istiqamah melakukan shalat wajib
dengan cara berjamaah. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah dalam
salah satu haditsnya, yaitu:
مَنْ مَشَى إِلىَ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ فِي الْجَمَاعَةِ فَهِيَ كَحَجَّةٍ وَمَنْ
مَشَى إِلَى صَلاَةِ تَطَوُّعٍ فَهِيَ كَعُمْرَةٍ تَامَةٍ
Artinya, “Siapa saja yang berjalan menuju shalat
wajib berjamaah, maka ia seperti berhaji. Dan siapa saja yang berjalan menuju
shalat sunnah, maka ia seperti melakukan umrah yang sunnah.” (HR at-Thabrani).
Ma’asyral Muslimin
Rahimakumullah,
Itulah beberapa amalan yang bisa kita lakukan untuk
meraih pahala yang setara dengan pahala ibadah haji dan umrah. Shalat Jumat,
istiqamah shalat wajib dengan berjamaah, dan pergi menuju masjid untuk
melakukan kebaikan atau mengajarkannya, merupakan tiga amalan yang setara
dengan ibadah haji menurut hadits nabi.
Oleh karena itu, jika kita termasuk golongan orang-orang yang tidak mampu untuk
menunaikan ibadah haji ke Baitullah al-Haram, mari kita kerjakan salah satu
dari yang tiga, atau bahkan kita istiqamahkan untuk terus melakukan
ketiga-tiganya, sebagai ajang untuk meraih pahala yang setara dengan pahala
ibadah haji.
Demikian khutbah Jumat perihal shalat Jumat sebagai
momentum untuk meraih pahala yang setara dengan pahala ibadah haji. Semoga bisa
membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua, dan digolongkan sebagai hamba
yang istiqamah dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin
ya rabbal alamin.
Komentar
Posting Komentar