Bulan Syakban
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Allah swt telah menciptakan dua belas bulan dalam satu tahun sebagai salah satu
tanda kekuasaan-Nya. Tentu, dalam setiap bulannya terdapat keistimewaan dan
rahasia yang tersirat di dalamnya. Dan sebaik-baiknya manusia adalah
mereka yang terus berupaya untuk memaksimalkan ibadah dan kebaikan, khususnya
di bulan-bulan yang dianggap mulia dalam Islam.
Saat ini kita telah memasuki salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam
Islam, yaitu bulan Sya’ban. Bulan yang sangat agung. Di dalamnya banyak rahasia
dan keistimewaan yang Allah khususkan hanya pada bulan ini. Oleh karena itu,
Rasulullah menegaskan bahwa di balik hikmah bulan ini disebut dengan bulan
Sya’ban adalah karena terdapat kebaikan yang sangat banyak. Dalam riwayat Anas
bin Malik, nabi bersabda:
إِنَّمَا سُمِيَ شَعْبَانَ لِأَنَّهُ يَتَشَعَّبُ فِيْهِ خَيْرٌ كَثِيْرٌ لِلصَّائِمِ فِيْهِ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ
Artinya, “Dinamakan bulan Sya’ban karena di dalamnya
terdapat kebaikan yang sangat banyak kebaikan bagi orang yang berpuasa di
dalamnya, hingga ia masuk surga.” (HR Anas bin Malik).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Rasulullah sebagai contoh dan teladan bagi umat
Islam selalu menjalani bulan ini dengan berpuasa. Bahkan jumlah puasa yang
dilakukannya melebihi bulan-bulan yang lain selain bulan Ramadhan, ternyata
ketika ditanya oleh para sahabat perihal semua itu, beliau menjawab bahwa bulan
ini merupakan bulan diangkatnya semua amal ibadah kepada Allah.
ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya, “Ini adalah bulan yang kerap dilalaikan oleh manusia darinya. Ia
adalah bulan di antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan di mana amal-amal akan
diangkat kepada Tuhan alam semesta, maka aku senang amalku diangkat ketika aku
sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i)
Selain itu, terdapat banyak kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi pada
bulan Sya’ban. Salah satunya adalah peristiwa perubahan arah kiblat dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha Palestina, kemudian Allah kembalikan lagi
seperti semula, yaitu menghadap Masjidil Haram Makkah. Berkaitan dengan hal
ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
Hikmah dari peristiwa ini adalah Allah hendak mengetahui orang-orang yang
benar-benar beriman pada ajaran yang dibawa oleh nabi, dan orang-orang yang
ingkar kepadanya. Berkaitan dengan hal ini, Allah swt berfirman dalam
Al-Qur’an:
وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ
Artinya, “Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya
melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang
berbalik ke belakang.” (QS. Al-Baqarah [2]: 143).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Dalam peristiwa perubahan arah kiblat, umat Islam
benar-benar diuji keimanannya oleh Allah. Tidak sedikit dari mereka yang ingkar
dan keluar dari ajaran Islam. Dan tidak sedikit pula yang keimanannya justru
semakin kuat dan mantap pada ajaran yang dibawa oleh nabi. Oleh karenanya, saat
ini menjadi momen yang sangat tepat untuk kembali menguatkan keyakinan dan
keimanan hanya kepada Allah semata
Selain itu, bulan ini juga dikenal dengan bulan shalawat kepada Nabi Muhammad.
Umat Islam sangat dianjurkan untuk terus memperbanyak membaca shalawat
kepadanya. Hal ini karena seiring dengan turunnya firman Allah swt, berupa
perintah membaca shalawat:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi.
Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah
salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab [33]: 56).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Demikian khutbah Jumat perihal rahasia dan keutamaan bulan Sya’ban. Semoga kita
semua termasuk orang-orang yang bisa mengambil keuntungan dan memaksimalkan
bulan Sya’ban, dan tidak termasuk golongan orang-orang yang menyia-nyiakan
bulan mulia ini. Sekali lagi khatib mengingatkan untuk terus meningkatkan
kualitas ketakwaan kepada Allah, sebab hanya dengan ketakwaan seseorang bisa selamat
di dunia dan akhirat.
Komentar
Posting Komentar